anwarsigit.com – Tujuan puasa Ramadhan adalah wajib. Tanpa tujuan, ibadah puasa menjadi tidak berarti, tidak ada habisnya. Ada dua pilihan niat puasa Ramadhan, khusus satu bulan Ramadhan, ada juga niat konsisten.
Adapun, Sheik Taqiyyuddin Abu Bakr wadah Muhammad Al-Hishni dalam Kifayatul Akhyar menjelaskan;
ولا يصح الصوم إلا بالنية للخبر. ومحلها القلب, ولايشترط النطق بها بلا خلاف, وتجب النية لكل ليلة لان كل يوم عبادة مستقلة , ألا ترى أنه لا يفسد بقية الأيام بفساد يوم منه. فلو نوى الشهر كله, صح له اليوم الأول على المذهب.
Artinya, “Puasa itu batal tanpa mengharap. Keharusan mengharap itu berdasarkan hadits. Taruh ekspektasi di dalam hati. Oleh karena itu, tak perlu mengharap dengan lisan. Ketentuan ini disepakati bersama oleh para ulama tanpa ada perbedaan penilaian. Ibadah puasa harus dilaksanakan secara konsisten. Sebab, puasa dari hari ke hari sepanjang Ramadhan adalah ibadah tersendiri. Selidiki, bukankah puasa Ramadhan sebulan tidak batal hanya karena batal sehari? Jika seseorang berniat berpuasa selama satu bulan. sebulan penuh menjelang awal Ramadhan, maka puasanya baru sah di hari pertama. Itulah penilaian mazhab ini (Mazhab Syafi’i),” (Lihat Taqiyuddin Abu Bakr Al-Hishni, Kifayatul Akhyar).
Adapun tujuan puasa sebulan penuh menjelang awal Ramadhan, demikian penilaian Madzhab Hanafi. Sebagaimana ditunjukkan oleh Madzhab Hanafi, puasa seseorang dengan tujuan satu bulan penuh menjelang awal Ramadhan dianggap sah meskipun ia tidak menetapkan tujuan puasa secara konsisten.
“Berpuasa satu bulan penuh itu boleh, karena kewajiban puasa itu pasti sebulan penuh, tetapi para ulama Madzhab Syafi’i menyarankan agar kita tetap niat secara konsisten. Ketika seseorang lupa tujuannya, dia boleh berpuasa. Niatkan kalau ingat atau sujud,” kata Ustadz Fauzan Amin, Ketua Umum Persatuan. Cendekiawan Al-Quran Hadis Indonesia kepada Okezone, belum lama ini.
Baca Juga: Niat dan Tata Cara Salat Tarawih yang Dikerjakan Sendiri di Rumah
Sebagaimana diisyaratkan oleh Madzhab Syafi’i, adalah wajib untuk mencapai tujuan secara konsisten, tetapi pertimbangkan kemungkinan bahwa seseorang lupa. maka solusinya bisa menjadi harapan sebulan.
Saat kami menjalankannya, berikut adalah permintaan niat puasa hari ke hari dan tujuan selama sebulan penuh, yaitu:
Niat puasa Ramadhan sebulan penuh:
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ كِلِّهِ لِلَّهِ تَعَالَى
“Nawaitu shauma syahri ramadhona kul’lihi lil’lahi ta’ala.”
Artinya: “Saya niat berpuasa satu bulan penuh di bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta’ala”.
Niat puasa Ramadhan harian:
نـَوَيْتُ صَوْمَ غـَدٍ عَـنْ ا َدَاءِ فـَرْضِ شـَهْرِ رَمـَضَانَ هـَذِهِ السَّـنـَةِ لِلـّهِ تـَعَالىَ
“Nawaitu saumagadin an’adai fardi syahri ramadhana hadzihissanati lillahita’ala”
Artinya : “Saya niat puasa besok untuk menunaikan kewajiban puasa Ramadhan tahun ini karena Allah Ta’ala”.