anwarsigit blog information

Pengertian, Tujuan, Jenis, dan Contoh Majas Asosiasi

Pengertian, Tujuan, Jenis, dan Contoh Majas Asosiasi

Pengertian, Tujuan, Jenis, dan Contoh Majas Asosiasianwarsigit.com – Dalam penggunaan bahasa Indonesia, terdapat banyak sekali kata-kata metafora yang sengaja digunakan untuk memperindah kalimat. Kata-kata non-harfiah ini sering disinggung sebagai metafora. Salah satu ekspresi menarik yang paling sering diamati adalah metafora asosiasi.

Dari sekian banyak kata non-harfiah yang ada, metafora asosiasi semacam ini cukup banyak digunakan dalam karya sastra atau dalam berbagai kalimat. Oleh karena itu, metafora ini harus diketahui oleh semua individu agar tidak terjadi salah paham saat digunakan.

Pengertian dan Makna Majas Asosiasi

Metafora yang disebut asosiasi ini memiliki makna yang jarang diketahui individu. Sejujurnya, penggunaan pepatah ini sangat penting dalam mendukung penggunaan kata-kata. Untuk lebih memahami kegunaannya, berikut beberapa pengertian dari jenis kata asosiasi yang dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran.

1. Secara Bahasa

Dari segi bahasa, jenis metafora asosiasi terdiri dari dua suku kata, khususnya ucapan dan asosiasi. Majas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki makna alegoris atau gaya bahasa yang tidak memiliki kepentingan sejati.

Majas juga dicirikan sebagai cara untuk mengekspresikan dan menggambarkan sesuatu dengan menyamakannya dengan objek lain yang tidak relevan.

Asosiasi itu sendiri dalam bahasa Indonesia berarti susunan hubungan atau pertalian antar gagasan. Asosiasi singkatnya juga dapat diuraikan dengan tautan ke barang atau individu lain.

Sedangkan dalam bahasa Inggris berasal dari kata association yang berarti asosiasi atau asosiasi.

Dari kedua istilah tersebut, jenis ekspresi asosiasi menarik dapat diartikan sebagai kata non-harfiah yang menghubungkan atau menyatukan dengan barang atau benda lain.

2. Secara Umum

Ketika diuraikan istilah keseluruhan, asosiasi sebenarnya digunakan secara luas dalam istilah keuangan atau pertukaran. Kata ini digunakan dalam perusahaan yang menyelesaikan partisipasi atau kemitraan pertukaran.

Namun, dalam bahasa Indonesia, asosiasi digunakan sebagai hiperbola yang digunakan untuk melihat objek. Jadi kata kerja partisipasi yang disinggung dalam ekspresi menarik dari tipe asosiasi adalah menghubungkan kalimat satu sama lain untuk membentuk metafora yang indah.

3. Secara Istilah

Jika diuraikan menurut istilah, hiperbola asosiasi berarti kata non-harfiah yang digunakan untuk menguraikan sesuatu dengan membandingkannya dan objek lain yang memiliki karakteristik serupa.

Namun item yang digunakan sebagai pembanding memiliki makna dan struktur yang sama sekali berbeda dengan kata yang dipikirkan sebelumnya. Ini adalah komponen yang membedakan metafora ini dari jenis perbandingan lainnya.

Pengertian Majas Asosiasi Menurut Para Ahli

Sebagian besar pakar bahasa Indonesia mencirikan ekspresi yang menarik secara keseluruhan daripada menguraikannya dari masing-masing jenis. Menurut Aminuddin, Majas sendiri adalah gaya bahasa yang digunakan pencipta untuk mengungkapkan gagasannya untuk tujuan tertentu.

Sementara itu, menurut para ahli dan beberapa sumber, ditemukan 3 definisi tipe asosiasi, antara lain:

1. Toni Buzan 2003

Berdasarkan definisi asosiasi seperti yang ditunjukkan oleh Buzan, ungkapan asosiasi semacam ini dicirikan sebagai kata metaforis yang digunakan untuk menghubungkan data baru dengan pengetahuan lain.

Seperti itu, sebuah artikel yang dideskripsikan akan lebih mudah diingat jika memiliki hubungan dengan objek lain.

2. KBBI

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, ungkapan menarik asosiasi adalah cara yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu dengan membandingkannya dengan objek lain. Objek-objek ini biasanya berbagi secara praktis salah satu properti mereka.

3. Wikipedia

Jenis ungkapan menarik asosiasi seperti yang ditunjukkan oleh wikipedia Indonesia adalah pepatah yang dikenang untuk klasifikasi hiperbola relatif. Untuk jenis asosiasi ini, perbandingan yang dilakukan adalah dengan dua hal yang memiliki banyak perbedaan tetapi dinyatakan sama karena salah satu karakteristiknya.

Tujuan Majas Asosiasi

Pada umumnya, penggunaan semua hiperbola memiliki tujuan yang sama, lebih spesifik untuk memberikan dampak yang lebih tulus, riang, dan indah pada kalimat-kalimat sastra. Ini adalah kasus dengan asosiasi semacam ini mengatakan.

Namun jika dilihat secara mendalam, hiperbola relatif ini memiliki beberapa tujuan, antara lain:

1. Tujuan Estetika

Tujuan estetis dimiliki oleh semua orang secara keseluruhan. Penggunaan jenis asosiasi perbandingan metafora sengaja dibuat untuk keindahan dalam sebuah kalimat sastra.

Dengan kontras objek dan bentuk yang jauh berbeda, tentunya sebuah tulisan sastra akan terlihat lebih menarik dan tidak monoton ketika ditelaah. Dengan begitu, individu akan tertarik untuk membaca dengan teliti.

Selain itu, karya dalam struktur tertulis cenderung monoton karena tidak digabungkan dengan visual atau suara asli, seperti ketika menceritakan cerita secara lugas di hadapan orang lain.

2. Tujuan Penjelas

Tujuan kedua dari ungkapan menarik ini adalah untuk memberikan klarifikasi yang sulit diungkapkan secara verbal atau bersifat subjektif. Dengan membandingkannya dengan objek lain yang sifatnya lebih tidak bias, dipercaya bahwa individu yang membaca atau mendengar dapat memperkirakan objek yang dijelaskan.

Misalnya, dalam menggambarkan masalah yang sangat kacau, seseorang dengan sengaja menggunakan benang kusut sebagai perbandingan. Diyakini bahwa orang yang mendengar bisa lebih jelas karena dapat membayangkan betapa sulitnya melepaskan tali yang kusut.

3. Tujuan Deskripsi

Tujuan lainnya adalah untuk mendeskripsikan sebuah artikel. Tidak semua objek yang dilihat menurut sudut pandang pencipta atau orang yang menceritakan kisah tersebut dapat digambarkan secara jelas. Untuk membantu mempermudah dalam mengartikulasikan atau menulis, dibuatlah kiasan tipe asosiasi.

4. Tujuan Membandingkan Objek pada Kalimat

Tujuan paling jelas dari pepatah ini adalah untuk membedakannya dengan objek lain. Hal ini sengaja dilakukan untuk menunjukkan bahwa item yang dikontraskan memiliki sesuatu yang serupa dan artikel yang sedang dilihat.

Jika objek pembandingnya jelek, nilai itemnya pasti jelek. Sebaliknya, jika objek pembandingnya besar, berarti nilai artikelnya juga dianggap besar.

Jenis Majas Asosiasi

Majas asosiasi bisa dibedakan berdasarkan penggunaan atau pengaplikasiannya dalam bahasa Indonesia. Secara umum, majas ini bisa dibedakan menjadi 3 jenis, di antaranya

1. Majas Asosiasi dalam Kalimat Langsung

Jenis yang pertama adalah majas yang digunakan dalam kalimat langsung atau yang diucapkan dengan lawan bicara. Dalam kondisi berbicara langsung, biasanya majas ini jarang digunakan, kecuali pada penggambaran objek yang sifatnya lebih sederhana.

2. Majas Asosiasi dalam Berita

Majas jenis ini digunakan dalam berita suatu peristiwa. Tetapi, majas jenis asosiasi dalam berita digunakan sebagai kata kiasan untuk memperindah teks berita yang dibacakan.

3. Majas Asosiasi dalam Karya Sastra

Dalam karya sastra, banyak sekali digunakan majas jenis asosiasi. Misalnya dalam puisi, pantun, syair, serta cerpen.  Tujuannya untuk memperindah karya sastra tersebut serta meningkatkan penghayatan pembaca.

5 Contoh Majas Asosiasi

Ada banyak sekali contoh majas perbandingan yang bisa ditemukan dalam kalimat langsung ataupun dalam sebuah tulisan sastra. Berikut adalah beberapa contoh majas jenis asosiasi beserta penjelasannya untuk mempermudah dalam proses pembelajaran.

1. Wataknya Keras Seperti Batu, Kau Harus Sabar dalam Menasihatinya!

Model ini paling sering digunakan dalam kalimat langsung atau ketika berbicara dengan orang lain. Orang keras di sini dikontraskan dengan batu yang sangat berbeda bentuk dan isinya.

Namun, karena seseorang yang memiliki watak ini sangat keras dan sulit untuk dinasihati, cara untuk menggambarkannya adalah dengan membandingkannya dengan artikel batu. Dalam hal ini batu memiliki sifat yang sangat keras dan sulit untuk dihancurkan dengan hati-hati.

2. Senyumnya Sangat Menawan Seperti Bunga Mawar yang Sedang Merekah

Keunggulan sebuah senyuman memiliki sifat yang sangat subjektif. Setiap orang memiliki sudut pandang masing-masing sehubungan dengan keunggulan senyum seseorang. Untuk memberikan gambaran yang jelas kepada orang lain, keunggulan sebuah senyuman dikontraskan dengan bunga mawar yang sedang mekar.

Ini karena bunga mawar yang sedang bertunas terlihat sangat indah dan menyenangkan orang yang melihatnya. Sama seperti senyum yang dijelaskan dalam kalimat.

3. Tatapan Matanya Sangat Tajam Seperti Silet

Pisau cukur adalah benda tajam yang dapat merusak atau mengiris siapa saja yang menyentuh ujungnya. Ketajaman silet yang bisa membahayakan ini kontras dengan pandangan mata.

Artinya, pencipta ingin menggambarkan bahwa tatapan orang itu berbahaya, seolah-olah ada tujuan untuk menyakiti siapa pun yang berani mendekat.

4. Mentalnya Kuat Seperti Baja

Baja dan mental juga merupakan dua objek yang berbeda. Mental tidak bisa dilihat secara fisik sedangkan baja harus terlihat jelas.

Karena psikis tidak dapat dilihat dan digambarkan secara fisik, maka cara untuk menggambarkan bahwa seseorang memiliki mental yang sangat kuat adalah dengan menggunakan baja sebagai pembanding.

Hal ini karena baja memiliki kekuatan yang cemerlang meskipun berulang kali terkena benda.

5. Hati Wanita Seperti Kaca yang Mudah Pecah

Wanita memiliki sifat yang sangat sensitif dan mudah patah atau terluka. Salah satu bahan yang dapat digunakan sebagai pembanding untuk memperjelas gambar adalah kaca, dimana meskipun kaca itu kuat, sangat mudah pecah.

Bahkan setelah pecah, kaca sulit untuk dipasang kembali. Ini menggambarkan hati seorang wanita yang sensitif atau mudah terluka dan sulit untuk mengembalikan siksaan hatinya agar bisa kembali beraktivitas seperti biasa.

Contoh Majas Asosiasi dalam Puisi

Majas jenis asosiasi ini juga sering digunakan dalam puisi. Tujuan utamanya biasanya untuk kepentingan estetika agar puisi terlihat lebih indah dan berbeda dengan kalimat pada umumnya. Berikut adalah contoh majas jenis asosiasi yang terdapat dalam puisi.

Bidadariku

Kau tidak pernah lelah memberiku cinta

Meski selalu ku balas dengan emosi yang menyakitimu

Namun langkahmu tetap kokoh seperti pohon jati yang tak tergoyahkan.

Pantang menyerah untuk mencintaiku dan menunjukkan aku langkah yang benar.

Pada puisi di atas, majas asosiasi terdapat pada kalimat ketiga, yaitu “langkahmu tetap teguh seperti pohon jati yang tak tergoyahkan”.

Pohon jati dijadikan sebagai pembanding karakter ibu, dimana ibu memiliki sifat yang kuat dan pantang menyerah dalam menasihati anaknya. Meski mendapat perlawanan yang menyakitkan dari anaknya, namun sang ibu akan terus menyayangi anaknya dan membimbing jalannya.

Begitu juga dengan karakter pohon jati yang sangat kuat meski diterpa angin dan badai. Selain itu, kayu jati juga dikenal paling kuat dibandingkan dengan kayu lainnya. Sama dengan sifat ibu yang digambarkan

Contoh Majas Asosiasi dalam Lagu

Secara umum, bentuk syair pada lagu mirip dengan puisi. Tidak heran jika lagu-lagu yang berkualitas banyak mengandung majas jenis asosiasi. Contoh majas jenis asosiasi yang digunakan dalam lagu adalah sebagai berikut.

Dia Camelia

Puisi dan pelitaku

Kau sejuk seperti titik embun membasahi daun jambu

Di pinggir kali yang bening

Sayap-sayap mu kecil lincah berkeping

Seperti burung camar

Terbang mencari tiang sampah

Tempat berpijak kaki dengan pasti

Mengarungi nasibmu

Mengikuti arus air berlari

Dia Camelia

Engkaukah gadis itu

Syair di atas adalah petikan dari lagu Camelia karya Ebiet G Ade. Salah satu jenis hiperbola asosiasi yang digunakan adalah pada lirik “Kamu keren seperti titik embun membasahi daun jambu biji”.

Wanita bernama Camelia dalam lagu ini memiliki sifat yang sangat pendiam dan menyejukkan bagi orang-orang di sekitarnya. Makna ini cukup luas, mungkin karena dia adalah orang yang baik, dia berbicara dengan lembut, dan siap memberikan bimbingan yang menenangkan.

Karakter ini kemudian diibaratkan dengan tetesan embun yang membasahi daun jambu biji. Karena embun memiliki sifat yang sejuk dan alami, ketika membasahi daun jambu yang kering akan terasa sejuk dan menenangkan.

Contoh Majas Asosiasi dalam Cerpen

Suasana pagi di bulan Ramadhan sangat cerah, tetapi aku masih melangkah dengan malas menyusuri kota yang padat ini.

Salah satu keadaan yang membuatku malas adalah menyaksikan pengemis di setiap sudut bangunan yang jumlahnya tiba-tiba sangat banyak seperti jamur di musim hujan.

Padahal di hari biasa gedung-gedung di perkotaan ini sepi dari pengemis, karena orang-orang sibuk dengan aktivitasnya dan enggan untuk sekadar menoleh para pengemis.

Dalam pemilihan cerita pendek di atas, ekspresi menarik serupa ditemukan dalam kata-kata “pengemis di setiap tepi bangunan yang tiba-tiba menjadi sangat banyak seperti jamur di musim berangin.”

Pengemis yang tiba-tiba menjadi sangat banyak selama bulan Ramadhan disamakan dengan jamur yang datang pada musim berangin. Sebab, jumlah pengemis yang memanfaatkan periode Ramadhan untuk meminta sama dengan jamur.

Dimana jamur yang sangat menyukai daerah lembab tiba-tiba menjadi berton-ton jumlahnya saat musim berangin.

Contoh Majas Asosiasi dalam Paragraf

Paragraf juga memiliki banyak jenis dan semuanya bisa disisipkan menggunakan majas jenis asosiasi. Salah satunya adalah dalam teks berita seperti berikut ini.

Bencana tsunami yang melanda kota Boi-boi seminggu yang lalu masih menyisakan duka mendalam bagi masyarakat. Terlebih dengan ditemukannya korban terakhir kemarin malam yang berjenis kelamin laki-laki.

Korban yang belum diketahui identitasnya itu ditemukan dengan kondisi badan yang sangat kurus seperti jelangkung tanpa busana.

Pada bagian ini, jenis metafora asosiasi ditemukan dalam kalimat “kondisi tubuh langsing seperti jelangkung”.

Jelangkung dikenal sebagai patung tengkorak manusia yang diberi secarik kain untuk mengundang makhluk halus. Secara fisik jelangkung sangat ramping karena hanya terdiri dari potongan-potongan kayu yang diikat dengan tali.

Kondisi fisik ini diibaratkan dengan jenazah korban bencana tsunami yang tubuhnya sangat kurus karena sudah cukup lama diberhentikan dan terlihat seperti orang kelaparan.

Contoh Majas Asosiasi dalam Kalimat

Semua jenis kalimat bisa mengandung majas jenis asosiasi, baik kalimat perintah, ajakan, ataupun kalimat tanya. Salah satu contoh kalimat yang menggunakan majas jenis asosiasi adalah sebagai berikut.

“Mengapa suaramu mengagetkanku seperti guntur yang menggelegar?”

Guntur memiliki suara yang sangat gaduh dan mengejutkan banyak orang karena kemunculannya yang tiba-tiba. Suara orang dalam kalimat pertanyaan di atas dibandingkan dengan suara guntur karena sangat jelas dan tiba-tiba.

Dengan banyaknya contoh majas asosiasi di atas, terlihat bahwa ungkapan menarik ini memiliki peran penting dalam menambah estetika kalimat dan mendeskripsikan sebuah artikel. Bagi Anda yang menyukai seni sastra, tentunya Anda harus mengetahui metafora ini untuk menambah pengetahuan Anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *