Anwarsigit, Jakarta Pernahkah Anda mengalami jerawat di telinga dekat anting? Masalah kulit ini bisa terjadi pada siapa saja. Faktanya, banyak orang seringkali tidak mengenali gejala awalnya, kecuali rasa tidak nyaman dan nyeri yang muncul secara tiba-tiba akibat adanya benjolan mirip jerawat di telinga dekat gendang telinga.
Meskipun kutil telinga di dekat anting akan membaik dengan sendirinya, memencetnya dapat memperburuk kondisinya. Nah, agar masalah jerawat di telinga dekat anting tidak semakin parah, simak di bawah ini penyebab timbulnya jerawat di telinga dekat anting dan cara yang tepat untuk mengatasinya! Gunakan headphone atau earphone yang jarang dibersihkan.
Jika Anda sering menggunakan headphone atau earphone, namun jarang membersihkan area kepala, hal ini memungkinkan bakteri masuk ke telinga dan menyumbat pori-pori wajah yang sudah kotor. Hal ini menyebabkan peradangan dan tumbuhnya jerawat di area tersebut, termasuk jerawat di telinga dekat daun telinga.
Selain itu, penggunaan headphone atau earphone dalam jangka waktu lama dan dengan volume suara yang sangat tinggi dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Kebisingan yang masuk ke dalam telinga secara langsung dapat merusak sel-sel saraf pendengaran, yang pada akhirnya menyebabkan gangguan pendengaran atau berkurangnya kemampuan mendengar.
Jika tingkat suara lebih dari 90 desibel, penggunaan headphone atau earphone dapat menyebabkan gangguan pendengaran atau bahkan ketulian. Risiko ini meningkat jika pengguna mendengarkan musik dengan tingkat di atas 100 desibel dalam jangka waktu lama. Suara yang sangat keras dapat merusak sel saraf pendengaran sehingga menyebabkan kesulitan mendengar suara atau bahkan ketidakmampuan telinga dalam mengirimkan impuls suara ke otak.
Penggunaan headphone atau earphone dalam waktu lama juga dapat meningkatkan risiko infeksi telinga. Kotoran atau bakteri yang menempel pada headphone atau earphone dapat masuk ke dalam telinga dan menyebabkan infeksi. Tidak berhenti sampai di situ, penggunaan headphone atau earphone yang kotor juga dapat berkontribusi terhadap risiko infeksi telinga dan masalah kesehatan lainnya seperti gangguan pendengaran. Menggunakan anting atau tindik yang kotor
Anting atau tindik telinga yang kotor bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan kuman. Jika tidak rutin dibersihkan, bakteri dan kuman yang ada di permukaan anting atau tindik telinga bisa berpindah ke area lobus atau liang telinga dan menimbulkan jerawat di telinga dekat anting.
Selain itu, kotoran atau bakteri yang menumpuk pada anting atau tindik dapat menyebabkan infeksi pada area tersebut. Infeksi ini menyebabkan nyeri, bengkak, dan keluarnya cairan atau nanah dari tindikan. Pada anting atau tindik telinga, bahan seperti nikel dapat menimbulkan reaksi alergi pada sebagian orang. Reaksi alergi ini juga bisa menyebabkan kemerahan, gatal atau bengkak pada kulit telinga.
Tak hanya itu, tindik telinga yang tidak dilakukan dengan bersih atau menggunakan bahan perhiasan yang tidak tepat dapat menyebabkan terbentuknya jaringan parut (keloid) berlebih di lokasi penindikan. Keloid ini menimbulkan rasa tidak nyaman dan mempengaruhi penampilan.
Selain itu, alat cuci yang tidak steril bisa terkontaminasi darah orang yang terinfeksi virus seperti HIV, hepatitis B, dan hepatitis C. Jika digunakan oleh orang lain, alat tindik bekas bisa menjadi perantara penularan virus berbahaya. Tindik telinga yang tidak dirawat dengan baik juga dapat menimbulkan bau yang tidak sedap, terutama jika terdapat infeksi atau kotoran yang menumpuk. Ketidakseimbangan hormonal
Ketidakseimbangan hormon, seperti saat pubertas atau menjelang menstruasi, juga bisa menyebabkan jerawat di telinga dekat daun telinga. Secara umum, ketidakseimbangan hormon adalah suatu kondisi dimana kadar hormon dalam tubuh tidak seimbang. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor, antara lain gaya hidup, pola makan yang tidak sehat, dan perubahan hormonal alami yang terjadi sepanjang hidup seseorang.
Ketidakseimbangan hormon dapat menyebabkan berbagai gejala dan dampak buruk bagi kesehatan, peningkatan estrogen dan penurunan testosteron pada pria menyebabkan pembesaran payudara (ginekomastia). Tingginya kadar androgen (hormon yang terdapat pada pria dan wanita) menyebabkan kelenjar minyak bekerja lebih keras sehingga menyebabkan jerawat.
Selain itu, kelelahan dan mudah tertidur merupakan gejala umum dari ketidakseimbangan hormon. Ketidakseimbangan hormon pada wanita dapat menimbulkan gejala seperti menstruasi tidak teratur, hirsutisme (pertumbuhan rambut berlebih), jerawat, dan rambut rontok. Selain itu, ketidakseimbangan hormon juga dapat menyebabkan sindrom ovarium polikistik (PCOS) pada wanita dan gangguan kesehatan lainnya seperti tekanan darah, metabolisme, dan fungsi ginjal pada pria.
Untuk mengatasi ketidakseimbangan hormon, penting untuk menjaga pola hidup sehat yang meliputi pola makan seimbang, olahraga teratur, dan menghindari konsumsi gula dan karbohidrat olahan berlebihan. Jika Anda mengalami gejala ketidakseimbangan hormonal yang mengganggu, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Kebiasaan tidak sadar menyentuh telinga
Kebiasaan menyentuh telinga tanpa disadari juga bisa menimbulkan jerawat di telinga dekat anting. Tangan manusia mengumpulkan kotoran dan bakteri sepanjang hari. Jika Anda menyentuh telinga tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, kotoran dan bakteri bisa masuk ke dalam liang telinga. Hal ini meningkatkan risiko infeksi telinga.
Selain itu, seringnya menyentuh telinga juga dapat merusak lapisan pelindung saluran telinga. Hal ini membuat telinga rentan terhadap infeksi, terutama jika ada kotoran atau bakteri yang masuk ke dalam telinga. Jika telinga Anda disentuh dengan benda tajam atau keras seperti pensil atau paku, Anda dapat menyebabkan cedera seperti goresan atau luka pada telinga Anda.
Selain itu, terlalu sering menyentuh telinga atau dengan benda yang tidak tepat dapat mendorong kotoran lebih dalam ke saluran telinga. Hal ini dapat menyebabkan penyumbatan di telinga, menyebabkan ketidaknyamanan atau gangguan pendengaran. Untuk menjaga kesehatan telinga dan menghindari risiko sentuhan berlebihan pada telinga, sebaiknya hindari kebiasaan ini dan jaga kebersihan tangan. Kotoran dan bakteri dari rambut
Rambut yang tidak dijaga kebersihannya dapat membawa bakteri ke dalam telinga. Hal ini menyebabkan munculnya jerawat di area tersebut. Lebih lanjut, jerawat telinga di dekat daun telinga bisa terjadi karena reaksi peradangan yang disebabkan oleh kotoran dan bakteri dari rambut, produk kosmetik yang masuk ke dalam telinga, atau penggunaan produk perawatan rambut.
Infeksi telinga akibat bakteri biasanya terjadi akibat cedera atau seringnya menyentuh atau menggaruk telinga dengan jari yang kotor. Infeksi telinga juga dapat menyebabkan nyeri, gatal, dan gangguan pendengaran. Selain itu, jerawat di telinga dekat anting bisa terasa nyeri dan meninggalkan bekas bila tidak ditangani dengan baik.
Tak berhenti sampai disitu, kotoran dan bakteri pun bisa mengiritasi kulit di sekitar telinga. Kulit mungkin terasa merah, gatal dan tidak nyaman. Untuk mengatasi jerawat di telinga, dokter dapat menawarkan beberapa pilihan obat seperti krim retinoid dan benzoil peroksida. Hindari memencet jerawat di telinga karena akan memperparah kondisinya. Bersihkan anting dan tindik
Bersihkan anting dan tindik Anda secara teratur. Debu dan bakteri yang menumpuk pada anting atau tindikan dapat menimbulkan jerawat pada telinga dekat anting. Untuk membersihkan anting dan tindik dengan benar, bersihkan tindikan secara teratur.
Gunakan sabun antibakteri untuk mencuci tangan, lalu cuci daun telinga dengan air sabun hangat sekali sehari. Hal ini membuat area tersebut tetap bersih dan bebas infeksi. Anda juga dapat mencegah keropeng dengan membersihkan area tersebut dengan alkohol dua kali sehari.
Periksa bagian belakang daun telinga untuk memastikan tidak ada penumpukan sel kulit mati yang dapat menghalangi penyembuhan jahitan. Jika jahitan terinfeksi, oleskan salep antibiotik tipis-tipis seperti gentamisin, neosporin, atau bacitracin ke area yang terinfeksi dan biarkan hingga kering. Lanjutkan pengobatan sampai infeksi tindik benar-benar sembuh.
Pastikan Anda tidak melepas anting karena akan menyebabkan lubang tertutup dan mencegah infeksi. Apabila jahitan pada tulang rawan telinga mengalami infeksi, segera konsultasikan ke dokter spesialis THT terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Bersihkan headphone atau earphone
Jika Anda sering menggunakan headphone atau earphone, bersihkan secara rutin. Bakteri dari headphone atau headphone yang kotor dapat masuk ke telinga dan menimbulkan jerawat di dekat anting. Bersihkan headphone atau earphone Anda secara rutin untuk menjaga kebersihan dan kualitas suara.
Gunakan kain lembut yang sedikit lembap dengan cairan pembersih ringan untuk membersihkan bagian luar headphone atau earphone. Pastikan Anda tidak menggunakan cairan yang terlalu basah agar tidak merusak komponen elektronik di dalamnya.
Jika earphone Anda dilengkapi dengan earbud atau bantalan telinga yang dapat dilepas, lepaskan dan bersihkan dengan air sabun hangat. Pastikan untuk mengeringkannya sepenuhnya sebelum memasangnya kembali.
Bagian dalam earphone atau unit driver dapat dibersihkan secara hati-hati menggunakan sikat gigi kering. Pastikan Anda tidak menggunakan cairan pembersih yang dapat merusak komponen internal. Pastikan untuk tidak menggunakan terlalu banyak cairan pembersih atau air yang dapat merusak komponen elektronik headphone atau earphone.
Pastikan untuk tidak merendam headphone atau earphone di dalam air atau menggunakan cairan pembersih yang terlalu keras, karena dapat merusak komponen internal. Dengan membersihkan headphone atau earphone secara rutin, Anda dapat menjaga kebersihan dan kualitas suara perangkat. Hindari menyentuh telinga Anda dengan tangan kotor
Menyentuh telinga tanpa mencuci tangan terlebih dahulu dapat menyebabkan kotoran dan bakteri masuk ke dalam telinga serta menimbulkan jerawat pada telinga dekat anting. Hindari kebiasaan menyentuh wajah dan telinga dengan tangan yang belum dicuci. Tangan merupakan media yang mudah terkontaminasi kuman dan bakteri, sehingga menyentuh telinga dengan tangan yang kotor dapat memindahkan kuman ke telinga.
Jika Anda perlu menyentuh atau membersihkan telinga, gunakan tisu atau tisu bersih sebagai pembatas antara tangan dan telinga. Hal ini membantu mengurangi risiko perpindahan kuman dari tangan ke telinga. Mengupil telinga dengan jari atau benda lain dapat membawa kuman dan bakteri ke dalam telinga. Hindari praktik ini dan bersihkan telinga Anda secara alami.
Cuci tangan Anda dengan sabun dan air mengalir setidaknya selama 20 detik sebelum menyentuh atau membersihkan telinga. Pastikan Anda membersihkan seluruh permukaan tangan, termasuk bagian bawah kuku dan sela-sela jari. Jika sabun dan air tidak tersedia, gunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol yang mengandung setidaknya 60% alkohol. Gosokkan hand sanitizer pada permukaan tangan hingga kering.
Pastikan Anda menjaga kebersihan lingkungan sekitar, termasuk meja kerja, perangkat elektronik, dan barang-barang yang sering disentuh. Bersihkan permukaan tersebut secara teratur dengan disinfektan untuk mengurangi risiko penyebaran kuman. Dengan menjaga kebersihan tangan dan menghindari kebiasaan menyentuh telinga dengan tangan kotor, Anda dapat mencegah kuman dan bakteri menyebar ke telinga. Kompres hangat
Menggunakan kompres hangat dapat membantu membuka pori-pori dan membuat jerawat di telinga hilang dengan sendirinya. Pastikan suhunya tidak terlalu panas agar telinga tidak terbakar.
Manfaat kompres hangat untuk jerawat adalah membantu membuka pori-pori kulit sehingga membantu menghilangkan sisa noda dan bakteri di telinga dengan mudah. Membantu mengurangi peradangan dan mempercepat proses penyembuhan jerawat.
Selain itu, kompres hangat dapat meredakan nyeri otot atau sendi yang berkepanjangan atau kronis. Suhu yang hangat akan melebarkan pembuluh darah, sehingga mempermudah aliran darah dan suplai oksigen ke area yang nyeri, sehingga mengurangi relaksasi otot dan nyeri.
Namun, penting untuk menggunakan suhu air hangat yang benar untuk mencegah kerusakan atau kerusakan kulit. Jika jerawat terasa sangat mengganggu atau belum kunjung membaik, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.